Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 04:47:04【Sehat】941 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(23517)
Artikel Terkait
- UMKM binaan Pertamina raup Rp250 juta di ajang MotoGP Mandalika
- Metode memasak berbasis air bantu jaga nutrisi dan kurangi peradangan
- JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta
- Prabowo: Kasus keracunan MBG masih dalam batas ilmiah
- KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat
- Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG
- Menperin: Struktur industri nasional makin solid dan kompetitif
- BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- BGN bimbing 30 ribu penjamah pangan tingkatkan kualitas layanan MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO

Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif

Album Asia: Perjalanan manis buah durian dari Malaysia ke China

UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah

Stafsus: MBG

Tujuh negara yang rayakan Diwali, selain India

BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati

Mahasiswa UNP berhasil cipngakan tablet kunyah ekstrak rumput banto